Senin, 12 Maret 2012

Dark Terror - Menyebar Pesan Anti-Penindasan


Band Hardcore asal Bandung ini baru saja merilis album yang diberi title “Survive”. Sebuah karya yang dijadikan mereka untuk menyebar pesan kepada seluruh anak muda Kota Bandung, atau bahkan seantero Indonesia. Lalu pesan apa yang ingin mereka sampaikan? Seberpa penting pride dan attitude bagi mereka? Dan apakah benar album mereka digratiskan?... Semua pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Dark Terror:

Jadi siapa aja sih Dark Terror?

Ada Andri (Drum), Mufti (Gitar), Reza (Gitar), Deden (Bass), Brillian a.k.a Zaqier (Vocal)

Awal Berdirinya Dark Terror?

Zaqier: Jadi kita ini dulunya teman sepermainan di setiabudi. Dari situ, kemudian Deden mencetuskan ide untuk membentuk sebuah band. Lalu temen-temen mulai ikut untuk bantuin.

Untuk konsep musik Dark Terror sendiri seperti apa?

Andri: Kalo konsep, kita nge-band dulu enggak konsisten mau ke mana sebenarnya, yg penting asal nge-rock. Seiring dengan produktifnya kita bikin lagu, banyak yang bilang bahwa lagu kita Hardcore, jadi ya udah deh Hardcore… hahaha. Tapi kita sendiri influence-nya macem-macem.

Kenapa memutuskan untuk akhirnya bikin Full Album?

Zaqier: Cita-cita kita dari dulu emang pengen bikin album, tapi bukan tujuan akhir. Kita pengen album ini jadi bukti dari kita nge-band. Setelah materi selesai tinggal menentukan judul albumnya, lalu Mufti lah yang member ide agar namanya “Survive”.

Kenapa “Survive”?

Andri: Pembuatan album ini mengalami keterlambatan, kebanyakan karena faktor teknis. Kita sebenarnya tinggal mastering tapi tiba-tiba data di studio hilang, akhirnya harus re-take, bahkan sampai tiga kali. Nah untuk merepresentasikan bagaimana kita bertahan dari itu semua, akhirnya nama “Survive” yang diambil, dan untungnya semua setuju. Oh iya, perlu dicatat juga untuk “membayar” keterlambatan itu, album Dark Terror digratiskan.

Bagaimana asal mulanya bisa kerja sama dengan Pepeew Record?

Zaqier: Tadinya saya lagi main aja ke tempat Mas Angga, terus dia nanyain sudah sejauh mana proses album Dark Terror. Nah Mas Angga akhirnya ngajak kita untuk menggarap albumnya supaya segera rilis.

Andri: Dan ketika ditanya kenapa CD Dark Terror digratiskan, dia (Angga) jawab: “Engga kenpa-kenapa, biar keren aja”!... hahaha

Nah, start awal pengerjaan album”Survive” sendiri udah dimulai dari kapan?

Andri: Awalnya tahun 2006-2007 kita udah merilis EP (Topeng Sekolah Pembunuh, 2006). Tadinya kita cuma mau merilis EP aja, tapi setelah melihat respon pendengar yang cukup luar biasa akhirnya kita setuju untuk menggarap full album. Tepatnya dari 2007 kita sudah ngumpulin materi untuk album, dan mulai masuk studio tahun 2008.

Dari jangka waktu itu, kendala apa yang paling dirasakan saat pengerjaan album?

Zaqier: Yaa… halangan yang paling kita maklum yaitu masalah dana.

Andri: Memang yang pertama masalah uang, dan yang kedua waktu itu kita masih sering manggung. Karena keseringan manggung, terus kelupaan aja masuk studo. Tapi untungnya pemilik studio tempat kita recording orangnya nyantai… hehehe.

Waktu kejadian hilangnya data rekaman apakah bikin kalian down?

Andri: Engga, kita malah seneng! Hahaha… Soalnya ini malah jadi kesempatan buat kita ngebenerin part-part yang dirasa masih kurang. Karena anak-anak mah “gatel” klo ngerasa ada yang kurang dikit aja.

Ada musisi lain yang ikut berpartisipasi di album “Survive”?

Andri: Ada satu lagu yaitu “Holding Stripe, Bleeding Hand” di sana kita featuring Daniel (Ex-Komplete Kontrol).

Sudah launching CD-nya?

Zaqier: Kita rilis Desember 2011 kemarin, tapi untuk launching belom, masih nunggun momen yang tepat.

Andri: Tapi kita pengen ko’ ngadain launching dan mengikutsertakan musisi lain.

Menurut kalian diantara 11 track di “Survive”, mana yang paling juara?

Zaqier & Andri : Kabeh!... hahaha.

Andri: Ada lagu yang cocok didengerin sambil naik motor, ada yang enak didengerin pas lagi galau, atau lagu buat tidur… hahaha. Tapi di album “Survive” single-nya itu yang “Tak Tersisa”.

Dari segi lirik, apa yang ingin disampaikan oleh Dark Terror?

Zaqier: Tema yang disampaikan yaitu, Anti-Penindasan. Dari konsep kita bikin lirik untuk memotivasi. Ya ingin seperti Ari Ginanjar, dan ter-influence Mario Teguh dua persen... hahaha.

Lagu “Topeng Sekolah Pembunuh” intinya tentang apa sih?

Zaqier: Lagu itu bercerita tentang insiden salah satu institusi sekolah pemerintahan di Jatinangor. Kenapa harus ada penindasan dan penyiksaan di institusi pendidikan.

Bagaimana kalian mendefinisikan “Hardcore” itu sendiri?

Andri : Hardcore itu kan artinya sesuatu yang lebih keras dari yang biasa. Artinya gini, kita di sini ingin memberikan sebuah orasi motivasi kepada anak-anak muda. Tapi kalo dengan cara lembut mungkin kurang kena, jadi lewat cara yang keras. Bisa dibilang ini Hard Way versi Dark Terror.

Sejauh mana attitude berarti buat kalian?

Andri: Attitude nomer satu, musik nomer 14… hahaha. Kalo menurut saya yah, musik hardcore merupakan cerminan dari attitude kita. Bagaimana misi atau pesan yang kita bangun, disampaikan lewat karya hardcore. Dan jika ditanya bentuk attitude yang seperti apa?... Brotherhood (kekeluargaan).

Zaqier: Menurut saya mah, kalo mau tau tentang attitude hardcore baca aja buku pelajaran *PPKn/PMP. Udah ada di situ semua… hahaha.

*(Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/Pendidikan Moral Pancasila)

Bagi masing-masing personil, apa sih “Pride” kalian?

Zaqier: Prinsip saya sendiri

Andri: Dark Terror. Karena di sanalah tempat saya senang dan susah, saya punya saudara di sana, dan kami berkarya lewat musik Dark Terror.

Deden: Dark Terror bukan sekedar musik (ya salah satunya pride)

Mufti: Kalo saya mah Cinta dan Kasih Sayang, pak!... Hahaha

Jika ada kesempatan untuk mempertahankan sesuatu hingga darah penghabisan, apa yang akan kalian pertahankan?

Zaqier: Kalo saya, Relationship. Hubungan kita dengan keluarga, teman, pacar, siapapun

Andri: Selain relationship, menurut saya adalah musik Dark Terror. Saya mah pengen punya album best of the best kalo udah beberapa tahun ke depan, jadi jangan sampe hilang. Kalo datanya ilang juga bikin lagi aja… hahaha.

Deden: Semangat sih ceuk urang mah

Mufti: Sarua sih pak (re: Cinta & Kasih sayang)

Hal tergila yang kalian impikan pas manggung?

Zaqier, Andri, Deden: Wah ini mah pasti sama pendapatnya!... hahaha

Zaqier: Jadi kita punya cita-cita, pengen pas lagi manggung ada penonton yang bawa bendera “Slank” dan “Oi”, tapi yang main sebenernya Dark Terror… Hahaha.

Jika ingin featuring dengan musisi perempuan siapa?

Deden: Mau sama vokalisnya Mocca (Arina)

Andri: Sama Sherina, soalnya pernah iseng re-make lagu dia, di-mash up sama lagu Dark Terror. Jadinya keren.

Zaqier: Agnes Monica, aslina!!!

Mufti sama siapa?

Zaqier, Andri, Deden: GANIA “BILLFOLD”!!!... Hahaha

Mufti: Engga apa-apa, kan dia juga musisi (sambil ketawa-ketawa sendiri jawabnya)

Terakhir, apa yang mau kalian sampaikan buat calon pendengar album “Survive”?

Mufti: Aduh apa yaa… No comment, pak! hahaha

Zaqier: Silahkan ambil CD-nya (Engga usah beli, da gratis), lalu dengerin, dengerin lagi, dan terakhir ayo kita nyanyi bareng.

Andri: Dengerin aja, pasti ada dari salah satu lagu/liriknya yang pernah kalian alamin. Album ini merupakan cerminan dari pola hidup anak muda/manusia secara umum. Karena kita berusaha, melihat, mendengar, dan merasakan apa yang mereka rasakan. Siapa tau jadi motivasi juga buat yang mendengarkan.

Deden: Dengar, rasakan, lakukan.

Oleh Boniex Noer & Bima Dwidiptayana

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More