Polyester Embassy adalah satu dari beberapa (bisa dibilang jarang) musisi / band yang memiliki karakter berjenis sangat sulit ditemukan similiaritasnya dan cenderung menjadi pionir. Kamu bisa dengan enak menarik benang kemiripan band 'The Ini' dengan 'Si Itu & Itu Ituan Band' atas nama genre lah, gaya bermusik lah, penulisan lirik lah, formasi di panggung bahkan sampai tatanan rambut malahan. Polyester Embassy menurut saya adalah spesies jarang. Setidaknya termasuk mereka yang hadir awal-awal.
CD album Tragicomedy (FFWD Records / 2006 / album pertama mereka) saya dengarkan H-1 sebelum saya membeli CD Fake/Faker ini. Pertanyaan standar seperti "apakah musiknya akan tetap begini ?" atau "ada gimmick apa nanti ?" atau "artworknya gimana ?" muncul satu-satu. Tidak usah saya jawab karena itu tidak penting juga toh itu ada di otak saya.
Dan saya dapatkan CD Fake/Faker di Ommuniuum, 50.000 rupiah. Dengan ukuran yang cukup besar (apabila ukuran case CD audio biasa adalah 3, dan vinyl adalah 5, maka ukuran wadah cd ini adalah 3.8) disertai bonus poster foto hitam putih ketika mereka main di eldorado kalau saya tidak salah.
Yang saya dapatkan di Tragicomedy adalah betapa kerennya lagu-lagu mereka dalam artian memiliki cara yang termasuk terdepan dalam memasukkan inti lagu pada sebuah rekaman. "Leuwih maju" istilah singkatnya. Kualitas rekaman, pemilihan instrumen, dan nuansa dibelakangnya adalah proporsional setidaknya menurut saya. Di Fake/Faker, tidak terlalu banyak berubah.
Gitar Siddik & Ekky yang masih melewati rangkaian efek-efek penyulap nada gitar dengan rate diatas 3/4, Drum Givari yang tidak terlalu terdengar signifikan perbedaannya selain menjadi sering "disimpan" di depan, Vokal lapis-lapis enjoy Elang juga tetap terdengar paling cocok. Nah, Bassnya Tomo yang agak berbeda. Jadi lebih sering di eksplor aneka ragam perubah sinyal atau sering disimpan didepan, melewati departemen gitar. Celakanya, dibeberapa part lagu malah membuat kekosongan "dibelakang". Atau part gitar yang menurut saya cukup menarik untuk dijadikan gimmick jadi tidak tersaji lebih menarik karena kurang kedenger. Singkatnya "asa kurang..." Hey bisa saja itu memang siasat mereka supaya kamu yang mendengar tidak terlalu bosan.
Track 1, 'Air' cukup ripuh jika digunakan sebagai track "halo apa kabar ? bapak sehat ?" karena ya itu tadi, kok "asa kurang...". Juga ada beberapa track yang menurut saya bernasib serupa. Untung di Track 2, 'Later On', rencana memajukan bass ke depan itu sukses besar. Lagu paling enakeun menurut saya. Kamu pasti langsung kepikiran hook bass nya sejak detik pertama atau menirukan suaranya dengan mulut "demdemdemdemdem..dedededem.."
Track 6, 'Have You ?' mencuri senyum saya karena lagu tersebut sukses besar memberikan suasana hangat. Saya lebih merasa sedang diajak ngobrol ketimbang dinyanyikan oleh mereka. Lirik "I fully understand your face, I keep it just in case." mungkin akan cepat di Re-blog apabila kamu menaruhnya sebagai quote di tumblr. Saya sempat membayangkan apa jadinya bila Alm. Johnny Cash meng-cover lagu ini. Ya karena satu hal itu tadi. Hangat. Di Track 7 dan 8, 'Small Stakes' dan 'Fake/Faker' tiba-tiba bass yang di awalnya mencorong kedepan jadi hilang entah kemana. Ada dibelakang pun kurang melatari. Hey siapa tahu itu sengaja supaya kamu tidak bosan.
Track 3, 'L.S.D.' menurut saya yang perlu digarisbawahi dari album ini. Komposisi nya pas. Entah bagaimana caranya. Bisaan euy. Ekspektasi saya mengenai album ini mereka jawab cukup. Saya sedikit merindukan kualitas rekaman / mixing-mastering di Tragicomedy. Tapi heeey bisa saja ini semua dilakukan supaya kamu tidak bosan.
Oh iya suara "ngiiiiing..ngiiiiiing" di lagu 'White Crime' itu cukup menakutkan tapi enakeun. Itu nama alat musiknya Theremin kalau kamu belum tau. Jangan dulu di stop kalau sudah selesai. Ada bonus track. Euuh malah saya kasihtau lagi. Biarin lah kagok.
CD album Tragicomedy (FFWD Records / 2006 / album pertama mereka) saya dengarkan H-1 sebelum saya membeli CD Fake/Faker ini. Pertanyaan standar seperti "apakah musiknya akan tetap begini ?" atau "ada gimmick apa nanti ?" atau "artworknya gimana ?" muncul satu-satu. Tidak usah saya jawab karena itu tidak penting juga toh itu ada di otak saya.
Dan saya dapatkan CD Fake/Faker di Ommuniuum, 50.000 rupiah. Dengan ukuran yang cukup besar (apabila ukuran case CD audio biasa adalah 3, dan vinyl adalah 5, maka ukuran wadah cd ini adalah 3.8) disertai bonus poster foto hitam putih ketika mereka main di eldorado kalau saya tidak salah.
Yang saya dapatkan di Tragicomedy adalah betapa kerennya lagu-lagu mereka dalam artian memiliki cara yang termasuk terdepan dalam memasukkan inti lagu pada sebuah rekaman. "Leuwih maju" istilah singkatnya. Kualitas rekaman, pemilihan instrumen, dan nuansa dibelakangnya adalah proporsional setidaknya menurut saya. Di Fake/Faker, tidak terlalu banyak berubah.
Gitar Siddik & Ekky yang masih melewati rangkaian efek-efek penyulap nada gitar dengan rate diatas 3/4, Drum Givari yang tidak terlalu terdengar signifikan perbedaannya selain menjadi sering "disimpan" di depan, Vokal lapis-lapis enjoy Elang juga tetap terdengar paling cocok. Nah, Bassnya Tomo yang agak berbeda. Jadi lebih sering di eksplor aneka ragam perubah sinyal atau sering disimpan didepan, melewati departemen gitar. Celakanya, dibeberapa part lagu malah membuat kekosongan "dibelakang". Atau part gitar yang menurut saya cukup menarik untuk dijadikan gimmick jadi tidak tersaji lebih menarik karena kurang kedenger. Singkatnya "asa kurang..." Hey bisa saja itu memang siasat mereka supaya kamu yang mendengar tidak terlalu bosan.
Track 1, 'Air' cukup ripuh jika digunakan sebagai track "halo apa kabar ? bapak sehat ?" karena ya itu tadi, kok "asa kurang...". Juga ada beberapa track yang menurut saya bernasib serupa. Untung di Track 2, 'Later On', rencana memajukan bass ke depan itu sukses besar. Lagu paling enakeun menurut saya. Kamu pasti langsung kepikiran hook bass nya sejak detik pertama atau menirukan suaranya dengan mulut "demdemdemdemdem..dedededem.."
Track 6, 'Have You ?' mencuri senyum saya karena lagu tersebut sukses besar memberikan suasana hangat. Saya lebih merasa sedang diajak ngobrol ketimbang dinyanyikan oleh mereka. Lirik "I fully understand your face, I keep it just in case." mungkin akan cepat di Re-blog apabila kamu menaruhnya sebagai quote di tumblr. Saya sempat membayangkan apa jadinya bila Alm. Johnny Cash meng-cover lagu ini. Ya karena satu hal itu tadi. Hangat. Di Track 7 dan 8, 'Small Stakes' dan 'Fake/Faker' tiba-tiba bass yang di awalnya mencorong kedepan jadi hilang entah kemana. Ada dibelakang pun kurang melatari. Hey siapa tahu itu sengaja supaya kamu tidak bosan.
Track 3, 'L.S.D.' menurut saya yang perlu digarisbawahi dari album ini. Komposisi nya pas. Entah bagaimana caranya. Bisaan euy. Ekspektasi saya mengenai album ini mereka jawab cukup. Saya sedikit merindukan kualitas rekaman / mixing-mastering di Tragicomedy. Tapi heeey bisa saja ini semua dilakukan supaya kamu tidak bosan.
Oh iya suara "ngiiiiing..ngiiiiiing" di lagu 'White Crime' itu cukup menakutkan tapi enakeun. Itu nama alat musiknya Theremin kalau kamu belum tau. Jangan dulu di stop kalau sudah selesai. Ada bonus track. Euuh malah saya kasihtau lagi. Biarin lah kagok.
3 kata : Enakeun, Mewah, Maju
Maulana Malik Ibrahim