Pernah bermimpi untuk keliling eropa? Mungkin yang terpikirkan adalah menabung hingga mengurangi jatah makan per hari dan berhenti merokok. Itu tidak bagi Andrei Budiman yang menulis buku ini, kebiasaan dia untuk menulis jurnal harian dalam blog kemudian dituangkan dalam bentuk buku. Pemikiran dia untuk berkeliling eropa adalah sebuah tekad dan niat yang diimplementasikan dalam travelling (anak sekarang sering bilang backpaker) dan semua tertuang dalam buku ini.
Buku ini sudah lama dicetak tetapi tidak ada salahnya untuk para penyuka jalan-jalan --apalagi yang ingin keliling eropa-- untuk membeli dan membaca buku ini. Cerita dari dia yang merasa mimpi bertatap wajah dengan menara Eiffel harus terwujudkan, dia selalu berusaha mencari cara untuk mencapainya. Dengan mendapatkan beasiswa –summer school—di Prancis. Mimpi yang ia dambakan sudah di depan mata, tetapi bagaimana ongkos pulang perginya?
Biaya yang dimiliki sangat pas bahkan dibilang kurang karena beasiswa yang diterima hanya dapat diambil di Prancis. Dari hal itu Andrei berusaha untuk sampai ke Prancis dari Banjar (Kalimantan) dengan berbagai cara dan menghasilkan banyak sekali cerita menarik. Batam menyebrang ke Singapura, mencari tiket murah di Malaysia, di-interogasi badan imigrasi Jerman, kerja di Belanda, hingga mendapatkan wanita idaman di Prancis. Masih ada banyak cerita di negara lainnya.
Berat dalam gaya penulisannya ? Tidak, karena kemasan yang dibuat adalah hasil karya tulis yang apa adanya dan sangat mudah dipahami. Meskipun sekarang Andrei Budiman telah menulis bukunya yang kedua, tidak ada salahnya juga buat membaca buku yang ini. Akibat ditemukan lebih dari 3 macam cerita dan fakta-fakta menarik dalam perjalanannya, banyak yang mengira buku ini adalah karya tulis fiksi. Mengenai valid atau tidaknya isi dari buku ini, kami yakin sudah menjadi tanggung jawab para direksi penerbitnya. Jadi ya sudahlah, mari membacanya tanpa kuatir.
Geraldine Fakhmi Akbar
Buku ini sudah lama dicetak tetapi tidak ada salahnya untuk para penyuka jalan-jalan --apalagi yang ingin keliling eropa-- untuk membeli dan membaca buku ini. Cerita dari dia yang merasa mimpi bertatap wajah dengan menara Eiffel harus terwujudkan, dia selalu berusaha mencari cara untuk mencapainya. Dengan mendapatkan beasiswa –summer school—di Prancis. Mimpi yang ia dambakan sudah di depan mata, tetapi bagaimana ongkos pulang perginya?
Biaya yang dimiliki sangat pas bahkan dibilang kurang karena beasiswa yang diterima hanya dapat diambil di Prancis. Dari hal itu Andrei berusaha untuk sampai ke Prancis dari Banjar (Kalimantan) dengan berbagai cara dan menghasilkan banyak sekali cerita menarik. Batam menyebrang ke Singapura, mencari tiket murah di Malaysia, di-interogasi badan imigrasi Jerman, kerja di Belanda, hingga mendapatkan wanita idaman di Prancis. Masih ada banyak cerita di negara lainnya.
Berat dalam gaya penulisannya ? Tidak, karena kemasan yang dibuat adalah hasil karya tulis yang apa adanya dan sangat mudah dipahami. Meskipun sekarang Andrei Budiman telah menulis bukunya yang kedua, tidak ada salahnya juga buat membaca buku yang ini. Akibat ditemukan lebih dari 3 macam cerita dan fakta-fakta menarik dalam perjalanannya, banyak yang mengira buku ini adalah karya tulis fiksi. Mengenai valid atau tidaknya isi dari buku ini, kami yakin sudah menjadi tanggung jawab para direksi penerbitnya. Jadi ya sudahlah, mari membacanya tanpa kuatir.
Geraldine Fakhmi Akbar